Metode Mengingat Kata Abstrak (Abstract Memorizing)

Saat ini tentu anda telah memiliki sedikitnya 60 folder yang siap digunakan untuk mengingat berbagai informasi. Adapun keseluruhan folder tersebut terdiri atas; 20 folder PS list, 20 folder daftar tubuh dan 20 folder daftar rumah. Semua folder tersebut memiliki prinsip mekanisme penggunaan yang sama, seperti yang telah diulas pada bagian prinsip-prinsip dasar mengingat.

Selain keberadaan folder, hal yang anda butuhkan untuk mengingat adalah representasi internal tentang informasi yang ingin diingat. Representasi internal merupakan realita di pikiran yang anda ciptakan. Representasi internal memiliki sebagian atau seluruh komponen panca indra yang anda miliki; visual, audio, kinestetik, gustatory (pengecapan) dan olfactory (aroma). Contohnya terang/gelap, jauh/dekat, besar/kecil, merupakan sebagian dari komponen panca indra pengelihatan (visual). Semakin tinggi tingkat kedetilan dan komponen panca indra yang terlibat pada representasi internal, semakin baik pengingatan akan suatu informasi. Semakin banyak panca indra yang terlibat, semakin kuat asosiasi antar informasi yang terjadi di pikiran anda. Seperti yang anda telah ketahui, asosiasi merupakan proses penjalinan ikatan antara dua informasi atau lebih di pikiran.

Pada bagian sebelumnya, pengingatan difokuskan pada informasi (kata) yang bersifat konkrit. Adapun terminologi informasi konkrit ditujukan pada informasi yang representasi internalnya dapat anda ciptakan secara langsung, umumnya berwujud kata benda, seperti meja, kursi dan lainnya. Untuk mempermudah anda mengidentifikasi informasi konkret, anda dapat memanfaatkan bantuan “lemari raksasa”. Semua informasi yang dapat dimasukan ke dalam lemari raksasa, pastilah merupakan informasi konkret. Tentunya anda dapat memasukan “meja” dan “kursi ke dalam lemari raksasa, namun anda tidak bisa memasukan “ketenangan” dan “kecerdasan”. Sehingga “ketenangan” dan “kecerdasan” merupakan informasi tidak konkret.

Informasi yang tidak dapat anda masukan ke dalam lemari raksasa, dapat digolongkan sebagai informasi yang tidak konkret atau informasi abstrak. Anda perlu benar-benar memahami perbedaan antara keduanya, karena keduanya memiliki kesamaan, keduanya merupakan kata benda. Contoh dari kata abstrak seperti “kecerdasan”, “ketenangan”, “keuletan” dan lainnya. Pada artikel ini, pembahasan difokuskan pada metode pengingatan kata abstrak.

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa untuk mengingat anda membutuhkan representasi internal. Demikian pula halnya dengan pengingatan kata abstrak. Representasi internal juga merupakan acuan anda dalam mengingat informasi yang bersifat abstrak. Singkatnya, jika anda tidak memiliki representasi internal, dapat dipastikan anda tidak mampu mengingat informasi apa pun, termasuk informasi abstrak.

Namun karena kata abstrak tidak dapat secara langsung dibuatkan representasi internalnya maka anda membutuhkan mekanisme khusus untuk membuat representasi internalnya. Sedikitnya terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk membuat representasi internal berkenaan dengan kata abstrak. Kedua metode tersebut adalah; asosiasi langsung dan keserupaan fonetis.

Asosiasi Langsung

Metode asosiasi langsung anda gunakan ketika anda menghubungkan suatu informasi (kata) abstrak dengan informasi yang bersifat konkret. Singkatnya, anda membuat simbol atas kata abstrak tersebut. Simbol yang anda buat merupakan suatu yang dapat anda representasikan secara internal di pikiran anda. Perhatikan pada contoh kata “genius”. “Genius” merupakan suatu kata abstrak, karena pada kenyataannya “genius” tidak dapat dimasukan ke dalam lemari raksasa. Dalam rangka mengingat kata “genius” maka anda perlu membuat representasi internal berkenaan dengan informasi tersebut. Misalnya representasi internal untuk “genius” adalah “Einstein”. Dengan kata lain “Eeinstein” merupakan representasi internal anda untuk kata “genius”. Pada metode asosiasi langung, anda mungkin mengetahui atau bahkan tidak mengetahui (secara sadar) alasan mengapa anda memilih satu simbol untuk merepresentasikan suatu informasi abstrak. Hal itu terjadi karena penghubungan antara keduanya dapat terjadi secara tidak sadar (non-conscious).

Asosiasi yang dibuat oleh masing-masing individu untuk satu kata abstrak dapat beragam. Hal ini ditentukan pada pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki individu tersebut. Tidak ada satupun asosiasi yang sepenuhnya benar atau sepenuhnya salah, yang ada hanya asosiasi optimal. Asosiasi optimal adalah asosiasi yang paling memudahkan anda untuk mengingat informasi tersebut. Semakin banyak informasi atau pengalaman seorang individu, semakin banyak kemungkinan asosiasi yang ia dapatkan.

Keserupaan Fonetis

Metode selanjutnya adalah keserupaan fonetis. Pada prinsipnya metode ini hampir serupa dengan metode sebelumnya, asosiasi langsung. Namun kali ini asosiasi yang anda buat didasarkan pada kesamaan bunyi/fonetis. Contohnya kosa kata dalam bahasa inggris “lair” (arti: sarang). Anda dapat membuat representasi internal untuk kosa kata “lair” dengan terlebih dahulu mengasosiasikannya dengan kata konkret lain yang memiliki kesamaan bunyi dengan kata tersebut, misalnya kata “leher” (katakan “lair” setelahnya katakan “leher”. Dapatkah anda mengidentifikasi keserupaan bunyi antara keduanya ?). Dengan demikian anda dapat membuat representasi internal untuk kata “lair” menggunakan kata “leher”.

Informasi di pikiran disimpan mengikuti prinsip asosiasi, maka untuk memanggil kembali (recalling) kosa kata “lair” anda dapat menggunakannya kata pemicunya, dalam hal ini kata “leher”. Kata “leher” menjadi representasi internal anda untuk kosa kata “lair“. Kembali lagi serupa dengan metode sebelumnya, masing-masing individu sangat beragam berkenaan dengan asosiasi yang diciptakan. Semakin dekat keserupaan fonetisnya, semakin mudah pengingatannya.

Metode keserupaan fonetis ini sangat berguna utamanya saat anda ingin mengingat kosa kata dalam bahasa asing, di mana anda belum memiliki representasi internal untuk kosa kata yang ingin diingat. Pembahasan mengenai metode mengingat kosa kata asing (mengingat kamus) akan dibahas pada bagian selanjutnya.

Mengingat Kosa Kata Abstrak yang Panjang

Mungkin anda mengalami kesulitan ketika ingin mengingat kosa kata abstrak yang relatif panjang, lebih dari dua suku kata. Hal ini utamanya disebabkan oleh kesulitan mencari kata konkret yang memiliki keserupaan dengan kosa kata abstrak yang ingin diingat. Ambil contoh misalnya pada kosa kata “management“. Kosa kata “management” memiliki lebih dari dua suku kata. Mengidentifikasi kata yang memiliki keserupaan bunyi dengan kata “management” relatif sukar. Sehingga pertanyaannya bagaimana untuk mengingat kosa kata “management“?

Seperti yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, kuantitas atensi individu memiliki keterbatasan. Guna menyegarkan ingatan anda, saya kembali menyuguhkan hasil penelitian dari George Miller (1956) yang menyatakan bahwa individu hanya mampu mengingat informasi sebanyak 7  2.. Hasil penelitian ini tidak ditujukan untuk menyatakan bahwa anda tidak akan bisa mengingat informasi di luar batasan tersebut. Melainkan menyuguhkan anda dengan alternatif strategi untuk mengingat informasi yang relatif panjang. Salah satu alternatif untuk mengingat informasi yang panjang adalah dengan terlebih dahulu melakukan pemotongan (chunking) atas informasi yang ingin diingat.

Berkenaan dengan pengingatan kosa kata “management“, anda dapat terlebih dahulu melakukan pemotongan menjadi kata tersebut menjadi “man“, “age” dan “ment“. Kata “man” dapat anda representasi dengan “pria”. Kata “age” dapat anda representasikan dengan “tua”. Sementara untuk kata “ment” anda dapat merepresentasikannya dengan kata “mint” (menggunakan metode keserupaan fonetis). Setelahnya anda perlu menggabungkan semua kata tersebut menjadi satu konteks untuk mempermudah pengingatan, misalnya menjadi “pria tua (memakan permen) mint”. Pastikan anda benar-benar membuat representasi internal atas konteks ini. Libatkan seluruh panca indra dengan tingkat kedetilan yang tinggi.

Anda mungkin beranggapan bahwa metode yang diberikan untuk mengingat kosa kata abstrak mungkin sekilas nampak konyol atau kurang efektif karena bertahap-tahap. Jika demikian, maka anda benar adanya. Seperti yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, ke-konyol-an memang dibutuhkan untuk memunculkan excitement di pikiran sehingga membuat kosa kata yang dimaksud mendapatkan perhatian ekstra. Sekilas juga nampak bertahap-tahap pada awalnya, namun ketika metode ini telah terintegrasi sepenuhnya dengan pikiran anda, segera anda mendapatkan anda dapat melakukannya dengan sangat mudah dan otomatis. Kondisi ini serupa ketika anda ingin belajar mengetik sepuluh jari untuk pertama kalinya. Pada awalnya kecepatan mengetik anda tentu lebih cepat dibandingkan dengan mengetik sepuluh jari. Namun seiring anda terus menggunakan kemampuan mengetik dengan sepuluh jari, kecepatan anda pun semakin meningkat. Dan pada akhirnya anda segera mendapati kecepatan mengetik dengan sepuluh jari lebih cepat dibandingkan anda kecepatan mula-mula mengetik anda.

Anda dapat memanfaatkan metode ini untuk mengingat kosa kata asing. Selain itu anda pun dapat pula menggunakan metode ini untuk mengingat lirik lagu dalam bahasa asing termasuk pula doa. Jangan lupa dalam mengingat kosa kata abtsrak anda perlu pula melibatkan seluruh prinsip mengingat yang telah anda pelajari pada bagian sebelumnya, seperti detil, warna, humor dan lainnya.

Kini tiba saatnya untuk menguji kemampuan anda. Berikut disajikan daftar kosa kata abstrak yang dapat digunakan untuk menguji kemampuan anda dalam mengingat. Jika anda belum dapat mengingat seluruhnya, jangan berkecil hati karena hal itu berarti anda perlu memperbanyak latihan anda.

 

Metode Mengingat Kata Abstrak (Abstract Memorizing)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top